Inovasi dan Kreativitas : Penilaian Akhir UKK (Unjuk Kerja dan Karya) Kelas 6 SD Katolik Santo Xaverius Surabaya

Lorong ruang kelas 6 semarak dengan aroma wangi dan suasana ceria dan juga ketegangan. Siswa kelas 6 pada tanggal 29 – 30 April 2025 dengan bangga menampilkan hasil Unjuk Kerja dan Karya (UKK) mereka, sebuah rangkaian penting dari penilaian akhir kelas 6. Kali ini, fokus UKK adalah pada kreasi kuliner tradisional, di mana para siswa mempresentasikan dan juga melatih enterprenuer mereka dalam memasarkan produk UKK mereka seperti sinom, es cendol, kue cubit, dan kue bolu kukus.

Presentasi dan pameran UKK bukan sekadar ajang unjuk gigi biasa, melainkan cerminan dari proses pembelajaran berbasis proyek yang telah dilakukan siswa. Berbagai disiplin ilmu, mulai dari Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, IPAS, Seni Rupa, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa dan TIK terintegrasi dalam setiap produk yang dipamerkan. Para siswa tidak hanya dituntut untuk menghasilkan sebuah produk atau karya, tetapi juga mampu menjelaskan konsep di baliknya, proses pembuatannya, serta manfaatnya. “Kegiatan UKK ini adalah kesempatan bagi anak-anak untuk mengaplikasikan semua teori yang mereka pelajari ke dalam bentuk nyata,” ujar Bu Silvy salah satu guru. “Kami ingin mereka tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan berpikir kritis, kerja sama, problem-solving, dan kemampuan berkomunikasi serta dasar enterpreneur yang baik. Ini adalah bekal berharga untuk masa depan mereka”

Setiap kelompok siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan produk mereka di hadapan tim penilai. Dengan percaya diri, mereka menjelaskan secara rinci mulai dari konsep awal, sumber inspirasi resep, bahan-bahan yang digunakan, langkah-langkah pembuatan, hingga perhitungan biaya dan potensi penjualan. Tim penilai, yang terdiri dari Ibu Henny (Guru Kelas 6A), Mister Hendrik (Guru Kelas 6B), dan Frater Gilbert, BHK, aktif memberikan pertanyaan untuk menguji kedalaman pemahaman siswa. Pertanyaan tidak hanya seputar resep, tetapi juga tentang efisiensi waktu, hambatan dalam pengerjaan, hingga inovasi yang mereka terapkan. Sesi tanya jawab yang interaktif ini menjadi momen penting untuk melihat kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan mempertahankan ide mereka.

Pengunjung pameran, yang terdiri dari orang tua, guru-guru, dan adik kelas 1-5, dibuat kagum dengan hasil dan keterampilan para siswa. Setiap stan dihias menarik, mencerminkan identitas produk yang mereka tawarkan, lengkap dengan presentasi yang indah :

  • Es Sinom : Beberapa kelompok menyajikan sinom dengan racikan resep sederhana, lengkap dengan penjelasan manfaat bagi kesehatan.
  • Es Cendol Tradisional: Para siswa dengan cekatan meracik es cendol, dari proses pembuatan cendol hijau yang kenyal, santan yang gurih, hingga gula merah cair. Mereka menjelaskan tantangan dalam mendapatkan konsistensi yang tepat.
  • Kue Cubit : Aroma manis kue cubit yang baru matang langsung menarik perhatian. Siswa dengan lincah menyajikan kue cubit dengan berbagai topping inovatif, sambil memaparkan bagaimana mereka membuat adonan.
  • Kue Bolu Kukus : Aneka bolu kukus dengan warna-warni cerah dan tekstur lembut turut memeriahkan pameran, menunjukkan keterampilan mereka dalam memilih bahan pengembang yang tepat agar bolu bisa mekar sempurna.

Antusiasme dan kerja keras yang ditunjukkan para siswa kelas 6 SD Katolik Santo Xaverius Surabaya dalam presentasi dan pameran UKK ini sangatlah membanggakan. Mereka telah membuktikan bahwa pembelajaran dapat menjadi pengalaman yang berharga dan mengesankan, sekaligus membentuk pribadi yang kreatif, mandiri, dan berani berinovasi. Selamat kepada seluruh siswa kelas 6 atas keberhasilan presentasi dan pameran UKK yang menginspirasi ini! ( Mr H )